Jika Nadiem Makariem Jadi Menteri Jokowi, Sopir Ojek Online Ancam Demo Massal

Merdeka.com - Pendiri Gojek, Nadiem Makariem, menyambangi Istana Negara menerima panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabarnya, pemanggilan ini merupakan pertanda dirinya akan diangkat menjadi menteri pada Kabinet Jokowi periode II.
Namun begitu, pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) rupanya tak setuju bila Nadiem dijadikan menteri oleh Jokowi. Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono bahkan mengancam bakal mengerahkan massa dalam jumlah besar bila Nadiem menerima ajakan Jokowi.
"Ojol tidak setuju apabila Nadiem Makariem jadi salah satu menterinya Jokowi. Akan ada pergerakan seluruh Indonesia sebagai penolakan," seru Igun saat ditanyai Liputan6.com, Senin (21/10).
Tak hanya dari Jakarta, dia menyatakan berbagai pengojek online dari penjuru Sumatera dan Jawa siap untuk menyuarakan aksi penolakan tersebut.
"Ketua-ketua ojol dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa sudah komunikasi dengan saya, mereka siap bawa massa ojol untuk masuk Jakarta, melakukan aksi unjuk rasa besar penolakan Nadiem jadi menteri Jokowi," sebut Igun.
1 dari 1 halaman

Alasan Penolakan Sopir Ojek Online

Meski sudah tak lagi memegang jabatan tertinggi di perusahaan, Igun mengatakan, Nadiem saat ini masih tercatat sebagai pemilik bisnis Gojek.
"Secara struktural manajemen iya dia melepas, tapi Nadiem adalah pendiri sekaligus masih ada saham kepemilikan di Gojek," ungkap dia.
Oleh karenanya, ia meminta kepada Nadiem untuk terlebih dahulu mensejahterakan para driver ojol sebagai mitra kerjanya sebelum beralih pijakan menjadi seorang menteri.
"Nadiem Makarim boleh besar dengan berderet gelar akademik dan valuasi Gojeknya yang triliunan rupiah. Namun di balik itu, jutaan para mitra ojek online-nya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan. Intinya ojol mitranya belum happy," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts