Hologram Akan Jadi 'Killer App' Pemilu 2024 dengan Koneksi 5G

Hologram Akan Jadi 'Killer App' Pemilu 2024 dengan Koneksi 5G Uji coba hologram dengan jaringan 5G. (Dok XL Axiata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hologram dinilai bakal menjadi 'killer app' bagi para calon presiden yang akan berlaga pada pemilu 2024. Aplikasi ini diharapkan dapat bekerja dengan jaringan 5G.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan aplikasi hologram bisa menjadi peluang bisnis saat kampanye 5 tahun mendatang. Sesuai namanya, aplikasi ini  bisa menampilkan secara utuh seseorang dalam tampilan hologram.

"Hologram akan menjadi bisnis saat kampanye 2024. 'Killer application' capres 2024. Dengan menggunakan aplikasi ini dan memanfaatkan 5G bisa menjadi 'killer app' pada 2024," ujar Rudiantara, Rabu (21/8) di Jakarta.

Jakarta, CNN Indonesia -- Hologram dinilai bakal menjadi 'killer app' bagi para calon presiden yang akan berlaga pada pemilu 2024. Aplikasi ini diharapkan dapat bekerja dengan jaringan 5G.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan aplikasi hologram bisa menjadi peluang bisnis saat kampanye 5 tahun mendatang. Sesuai namanya, aplikasi ini  bisa menampilkan secara utuh seseorang dalam tampilan hologram. 

"Hologram akan menjadi bisnis saat kampanye 2024. 'Killer application' capres 2024. Dengan menggunakan aplikasi ini dan memanfaatkan 5G bisa menjadi 'killer app' pada 2024," ujar Rudiantara, Rabu (21/8) di Jakarta.

Rudiantara mengungkapkan hal tersebut saat melakukan uji coba 5G menggunakan hologram. Uji coba ini menampilkan Direktur Jaringan XL Axiata Yessie D Yosetya dalam bentuk hologram.


Yessie yang hadir dalam bentuk hologram tersebut dapat melakukan komunikasi dua arah. Jika digunakan dalam kampanye, maka calon presiden bisa hadir dalam bentuk hologram di daerah-daerah yang akan digelar kampanye. 

Uji coba menggunakan teknologi hologram ini berjalan di jaringan 5G menggunakan frekuensi 28 Ghz dengan lebar 100 mHz. Yessie menjelaskan hadirnya hologram tidak mungkin terjadi tanpa kesiapan bandwidth yang lebar dan besar serta latency yang kecil.

"Jika uji coba pertama fokus pada kecepatan. Kali ini kami fokus pada latency. Maka dari itu, kami lakukan dengan media hologram," ujar Yessie dalam kesempatan yang sama.

Dia pun mengungkap berhasil mendapatkan kecepatan download hingga 1,5 Gbps dalam uji coba kali ini.

Dalam kesempatan yang sama, CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkap pihaknya masih menyiapkan bisnis model untuk implementasi 5G.

"Sekitar 3 tahun lagi (untuk 5G)," ungkapnya.

XL mengungkap telah melakukan berbagai sejak dua tahun terakhir, terutama dalam menyiapkan ekosistem pendukungnya. Salah satunya adalah menyiapkan jaringan data berkapasitas besar dengan cara melakukan fiberisasi di seluruh jaringan.

Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber. Selain itu, uji coba teknologi 5G di jaringan XL Axiata kembali dilaksanakan untuk menguji berbagai aspek teknis dan teknologi.

Sumber:CNNIndonesia.com
Share:

Recent Posts